Amongraga Ni Centhini

Amongraga Ni Centhini
.Centhini Resort and Restaurant berada diketinggian 1050 meter dari permukaan laut , terletak di daerah kawasan wisata Taman Nasional Gunung Halimun , tepatnya 50 meter sebelum di Wana Wisata Gunung Bunder II, Pamijahan, yang masih berada di wilayah Kabupaten Bogor. Ketika Anda dari Jakarta melalui jalan toll Jagorawi, lalu keluar dari jalan toll menuju kearah Sentul selatan ( Sentul City ) , pilih kearah Jasmine dan arah IPB (Darmaga ). Setelah beberapa kilometer melewati IPB, Anda akan menemukan daerah Cikampak, sebuah jalan menuju ke Gunung Bunder II melewati jalan Cikampak Centhini Resort and Restaurant terdapat taman bunga, bamboo, ikan koi serta nuansa perbatuan, serta disekitar Centhini resort terdapat wisata menararik seperti Curug Cadas, Curug Cihurang, Curug Ngumpet, Curug Cigamea, Curug Pangeran, dan Curug Seribu. Selain itu, terdapat juga kawasan wisata Kawah Ratu.

Senin, 24 Juni 2013

Kisah Kuliner dari Serat Centhini

Banyak yang salah kaprah karena menganggap Serat Centhini hanya berisi permasalahan seks belaka. Lebih dari itu, Serat Centhini ternyata menyimpan banyak sekali informasi yang pernah ada di tanah Jawa. Seperti filsafat, kesenian, bangunan, dan juga makanan atau kuliner.
Andreas Maryoto dalam bukunya Jejak Pangan, berhasil menemukan fakta bahwa kitab yang lahir di era PakubuwonoIV itu tidak hanya sekadar “kitab seks”. Centhini ternyata pernah membahas permasalahan kuliner dengan sangat detail.
Kisah-kisah kuliner ini kebanyakan terjadi di tengah-tengah kisah perjalanan para keturunan SunanGiri, yang notabene adalah tokoh dalam kitab tersebut. Secara tersirat, informasi mengenai kuliner itu bersumber dari dua cara. Pertama ketika si tokoh utama kemalaman di tengah jalan sehingga harus menginap di sebuah rumah. Kedua, informasi itu datang dari para tuan rumah yang secara tidak sengaja menceritakan perihal sesaji yang ada di tiap upacara. Sebenarnya
tidak ada tatanan baku yang digambarkan mengenai etika atau urutan jamuan saat ada tamu yang datang. Namun, secara garis besar, si tamu mula-mula akan disuguhi minuman, sirih, serta beragam kue-kuean. Sembari berbincang, tahap selanjutnya adalah penyuguhan makanan besar yang juga mempunyai ragam yang beraneka warna.
Selain itu, Centhini juga menjabarkan bagaimana cara menanak nasi yang baik dan benar. Ada nasi yang dimasak dengan kuali yang diberi air yang kemudian disebut dengan nasi liwet, ada pula nasi yang dinanak di dalam bambu yang sudah dicampur dengan bumbu-bumbu. Tidak hanya itu, jenis padi yang sering dihadangkan kepada tamu yang datang pun tak lupa dicatat dengan lengkap.
Meskipun hanya menghadirkan kuliner-kuliner pedesaan, itu membuktikan bahwa Serat Centhini tidak hanya sekadar urusan seks dan spiritualitas belaka, tapi juga menghadirkan informasi-informasi sarat makna. Termasuk juga info kuliner.